Jumat, 23 April 2021

BPPW NTB BERSAMA TIM ROOM MELAKUKAN MONEV PERDANA PELAKSAAN PROGRAM PAMSIMAS III TAHUN 2021 DI DESA RARANG
 

                Lombok Timur (NTB)- Desa Rarang Kecamatan Terara Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu Desa yang menjadi sasaran program Pamsimas III tahun 2021, dan sudah melakun PKS di awal bulan maret yang lalu, sehingga pada pertengahan Bulan April kemarin KKM dan Satlak sudah melakukan pencairan dana untuk pembangunan Tower dan CTPS.

 Hari ini Jum'at 23 April 2021 Balai PPW NTB bersama dengan Tim Room Pamsimas III Provinsi NTB melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan program pamsimas III di Desa Rarang, ini merupakan kegiatan monev pertama di tahun 2021.

Seperti yang di utarakan Sugeng, salah satu Tim Monev yang ada di Desa Rarang " ini merupakan kegiatan monev kami pertama kali di Desa Rarang dan akan terus kami lakukan monev ke 2 (Dua), Ke 3 (Tiga) dan seterusnya. Hal ini kami lakukan untuk mengetahui  progeres atau capain kegiatan pamsimas yang ada di Desa Rarang ini"

"Selain itu juga Sugeng menambahkan maksud dan tujuan pelaksanaan Monev ini ialah untuk lebih mengetahui tingkat keberhasilan dan permasalahan - permasalahan  yang terjadi selama pelaksanaan Program pamsimas yang sedang berlangsung di Desa Rarang. Tuturnya"

memang tak bisa di pungkiri setiap kegiatan selalu dan pasti ada yang namanya permasalan dan kendala, lebih-lebih di kegiatan Pamsimas. hal ini yang membuat perlunya ada control dari berbagai pihak supaya segala  permaslah dapat teratasi. pada kesempatan ini juga L.Saparman selaku ketua Satlak program pamsimas III Desa Rarang menyampaikan ada beberapa permaslahan yang terjadi Desa Rarang yaitu berkaitan dengan lambatnya pencairan dana dan dana Incash belum bisa terpenuhi.

' jadi permasalahan atau kendala kita di Desa Rarang ini yaitu yang pertama lambatnya proses pencairan yang menyebabkan progres kegiatan kita rendah, selanjutnya permasalahan kita terkait Dana In-cash atau partisipasi masyarakat yang berbentuk uang kes yang belum bisa terpenuhi di karenakan banyak masyarakat yang tidak bisa menyumbangkan uang dengan alasan corona dan kami mohon bagaimana solusinya. Tutur-nya" 

Selain itu juga L. Saparman menambahkan 'meskipun dana kita lambat tapi alhamdulillah pemabngunan CTPS kita sudah 100% dan pembangunan tower sudah 50% , ini berkat kerja keras temen-temen KKM Satlak dan ini pula berkat dampingan bapak/ibu fasilitator yang sangat aktif mendampingi kami'.

selanjutnya di penghujung diskusi terkait permaslahan yang ada di Desa Rarang Sugeng menambahkan terkait maslah keterlambatan pencairan dana ini merupakan maslah umum di Kabupaten Lombok Timur tidak hanya di Desa Rarang dan sudah di selsaikan. kemudian terkait dana Incash, memang di masa pandemi copid-19 ini boleh di tiadakan, tapi alangkah lebih baiknya apabila masyarakat mau walaupun hanya setengah persen lebih-lebih bisa satu persen karna itu nanti bisa di jadikan operasional KKM. Tutur-nya""


 

setelah diskusi selsai tim Monev bersama fasilitator, KKM dan Satlak langsung ke lokasi pembangunan CTPS dan Tower. selanjutnya Tim Monev melanjutkan kegiatannya ke Desa Wakan kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur... Selsai

Penulis:  B. Yeman (FM- CD)

 


Sabtu, 16 Januari 2021

Bantuan Tidak Merata, Petani Geram Terhadap UPTPP Kecamatan Pringgabaya

Lombok Timur ( Nusa Tenggara Barat) - Para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Geger Girang  Desa Pringgabaya Utara Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur Geram dengan Pegawe Pelaksana Lapangan ( PPL) UPTPP Pringgabaya, di Karenakan Tidak mendapatkan bantuan bibit jagung pada tahun 2020 dan bantuan pupuk Bersubsidi tahun 2021.


 

Di tengah Pandemi COVID-19 ini adanya Oknum pegawai Kantor UTPP Kecamatan Pringgabaya yang bertindak tidak wajar kepada Salah satu kelompok Tani  yang ada di Desa Pringgabaya.

Sejak ahir tahun 2019, Kelompok Tani Geger Girang Desa Pringabaya Utara Kecamatan Pringgabaya Mengeluhkan sikap PPL UTPP Pringgabaya yang kurang transparan kepada petani.

Lebih - Lebih pada tahun 2020, Bantuan Bibit Jagung yang biasanya di dapatkan setiap tahunnya entah di alihkan kemana oleh  oknum PPL UTPP Desa Pringgabaya Utara, sehingga banyak petani yang bertanya-tanya sikap tidak adil Pemerintah kapada Petani.

Selain itu juga ia mengeluhkan sikap Kepala UTPP Pringgabaya yang tidak mengundangnya pada acara Sosialisasi Bantuan Pupuk Bersubsidi yang menyebabkan petani yang tergabung di Kelompok Tani Geger Girang tidak mendapatkan Pupuk Bersubsidi di tahun 2021

Ketua Kelompok Geger Girang H. Mukarom menyampaikan, terkait dengan bantuan bibit jagung di tahun 2020 dan Bantuan Pupuk Bersubsidi tahun 2021 anggota atau Petani kami tidak dapat, Sehingga Petani kami banyak yang mengeluhkan sikap PPL yang sekarang. kami tidak tahu apa alasanya, kami juga tidak pernah mendapat kan informasi ataupun udangan sosialisasi dari kantor UTPP Peringgabaya, kami menduga bantuan kami di gelapkan atau entah di alihkan kemana, Ujar, H. Mukarom, saat di temui di rumah nya, Jumat, 15/01/2021.

"Bahkan mantan PPL Kami meminta untuk mengumpulkan KTP dan KK anggota terkumpul sejak tahun 2018, setelah kami kumpulkan PPL tersebut menghilang tanpa kabar" Kata dia.

" Saya menjadi Ketua Kelompok sejak zaman pak suharto tahun 1998, jumlah anggota kelompok kami sekitar 96 anggota, tidak pernah ada masalah kenapa tahun 2019 -2021 kelompok saya bermasalah, ini permainan mantan  PPL UPTPP Peringgabaya Utara Sebelumnya," Tegasnya.

Ia meminta kepada Bupati Lombok Timur agar menindak Tegas Pegawai UPTPP Kecamatan Peringgabaya yang tidak transparan dan bertindak semaunya kepada petani sehingga membuat petani merasa di rugikan, mengingat saat ini pupuk sangatlah langka.

Menanggapi hal tersebut Kepala UPTPP Pertanian Peringgabaya mulyadi, menjelaskan, permasalahan ini memang benar kita tidak tahu, " Ujar, Mulyadi.

" Setelah adanya informasi ini baru saya tau, " Ucapnya.

"Sering kali saya memberitahukan PPL untuk memberikan informasi kepada kelompok kalau mengenai adanya bantuan, " Jelasnya.

Mulyadi juga mengatakan, kelompok geger girang Desa Peringgabaya Utara memang benar ada datanya, sesuai SK bupati Tahun 2019.

"Pihak kami juga sering memberitahu Ketua Kelompok geger girang agar melengkapi berkasnya untuk pengambilan bantuan, "katanya.

" Tidak ada pihak kami yang bermain, justru Ketua kelompok tidak pernah komunikasi dengan anggota nya, " Tagasany.

Ia akan memperbaiki kelompok tersebut, agar kedepanya semua kelompok di Kecamatan Peringgabaya ini lebih baik dan maju.